kirimanpublik
Al-Imam Alhabib Abdullah bin Alwi Al-Haddad seorang waliyullah sohohibul "Rotib Haddad" Mimpi bertemu Rasulullah SAW.
"Ya Rasulullah berilah aku satu ucapan-mu /Sabda-mu yang belum pernah engkau sampaikan kepada para Sahabat, aku minta khusus buatku langsung dari Engkau YaRasulullah.
- Siapa yang memegang tasbih maka dia dicatat sebagai orang yang bertasbih meskipun dia tidak bertasbih.
- Siapa yang minum kopi selama aroma kopi itu masih ada dimulutnya Malaikat memintakan ampun."(kopi untuk pengajian/qiyamul lail) dapet Istighfarnya Malaikat.
- Barang siapa mengunjungi seorang Wali yang masih hidup maupun telah meniggal dunia, maka ibadahnya mengunjungi wali itu lebih baik dari pada ibadah selama 70 tahun sampai tulangnya putus-putus.
Inilah kenikmatan dari Allah SWT melalui salah satu Dzurriah/keturunan Rosulullah s.a.w yang mulia kedudukan lahir dan batinnya dihadapan Kakek beliau yang Agung Sayyidina Muhammad SAW.
اللهم صلي علي روح سَيِدنا مُحمد في الارواح وَ علي جسده في الاجساد و علي قبره في القبور و علي اله و صحبه وسلم
Sumber : Kalam salaf
Versi dari Maung Bodas Siliwangi
Versi dari Maung Bodas Siliwangi
Faedahnya meminum kopi
Suatu ketika Sayyidina Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi jumpa dengan Nabi Muhammad Saw dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi Saw : Wahai Rasulullah, aku ingin mendengar hadits darimu tanpa perantara.
Sayyidina Nabi Muhammad Saw kemudian bersabda : Aku akan memberimu 3 hadits.
1. Selama bau biji kopi ini masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untukmu.
2. Barangsiapa yang menyimpan tasbih untuk digunakan berdzikir maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang banyak berdzikir, baik ia gunakan tasbihnya atau tidak.
3. Barangsiapa yang duduk bersama waliyullah yang hidup atau yang sudah wafat maka pahalanya sama saja dengan ia menyembah Allah di seluruh penjuru bumi.
Al-Habib Abu bakar bin Abdullah al-Aththos berkata : Sesungguhnya tempat yang ditinggalkan dalam keadaan sepi atau kosong maka jin akan menempatinya. Sedangkan tempat yang biasa digunakan untuk membuat hidangan kopi maka para jin takkan bisa menempati dan mendekatinya.
(Lihat dalam kitab Tadzir an-Nas hal 177)
(At-Tadzkir al-Mushthafa li Aulad al-Musthafa wa Ghairahum min Man Ijtbahu Allahu Washthafa karya al-Habib Abubakar al-Atthos dan Abdullah bin Alwi bin Zain al-Habsyi hal 117)
No comments:
Post a Comment