kirimanpublik
MESUJI (wartamerdeka.info) - Bantuan alat penggilingan padi atau RMU (Rice Milling Unit) di desa Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung, dinilai tidak transparan.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) "Makarti Jaya" desa Tanjung Mas Makmur Sahyono dituding oleh sesama pengurus, sering "bermain sendiri".
Mulai dari usulan hingga pencairan dana sampai ke tahap pengerjaan, Sahyono tidak pernah berkoordinasi dengan pengurus Gapoktan, terlebih dengan pengurus kelompok tani.
Diketahui, Desa Tanjung Mas Makmur mendapatkan bantuan RMU senilai Rp 125 juta pada tahun ini, untuk pengerjaan fisik bangunan.
Namun, dalam pengerjaannya, Saryono selaku ketua tidak terbuka soal penggunaan anggaran.
Dari informasi pengurus Gapoktan, bantuan tersebut merupakan usulan tahun sebelumnya dan baru terealisasi sekarang.Itupun dana 125 juta rupiah hanya untuk fisik bangunan saja, sedangkan mesinnya nanti menyusul.
Dalam pengerjaan bangunan tersebut, Sahyono dinilai tidak transparan dengan pengurus lainnya, mereka dilibatkan hanya sebagai pekerja dan mendapat upah harian.
Dari keterangan bendahara Gapoktan, Wahid, dia pernah didatangi Sahyono untuk diminta membuat SPJ terkait pengerjaan bangunan tersebut, namun, Wahid menolak. Karena tidak pernah diberi tahu berapa dan untuk apa saja dana tersebut digunakan.
Saat dikonfirnasi pada Sabtu (21/9), Sahyono mengatakan kalau bantuan itu dari Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji.
"Kami memang dapat bantuan untuk bangunan fisik saja,mas. Saya dipanggil oleh orang dinas untuk mengambil dananya, itu, dua kali pengambilan, jumlahnya,saya lupa. Seingat saya, sekitar dua bulan yang lalu saya ke dinas untuk ngambil dananya," terang Sahyono.(Muslim)
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) "Makarti Jaya" desa Tanjung Mas Makmur Sahyono |
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) "Makarti Jaya" desa Tanjung Mas Makmur Sahyono dituding oleh sesama pengurus, sering "bermain sendiri".
Mulai dari usulan hingga pencairan dana sampai ke tahap pengerjaan, Sahyono tidak pernah berkoordinasi dengan pengurus Gapoktan, terlebih dengan pengurus kelompok tani.
Diketahui, Desa Tanjung Mas Makmur mendapatkan bantuan RMU senilai Rp 125 juta pada tahun ini, untuk pengerjaan fisik bangunan.
Namun, dalam pengerjaannya, Saryono selaku ketua tidak terbuka soal penggunaan anggaran.
Dari informasi pengurus Gapoktan, bantuan tersebut merupakan usulan tahun sebelumnya dan baru terealisasi sekarang.Itupun dana 125 juta rupiah hanya untuk fisik bangunan saja, sedangkan mesinnya nanti menyusul.
Dalam pengerjaan bangunan tersebut, Sahyono dinilai tidak transparan dengan pengurus lainnya, mereka dilibatkan hanya sebagai pekerja dan mendapat upah harian.
Dari keterangan bendahara Gapoktan, Wahid, dia pernah didatangi Sahyono untuk diminta membuat SPJ terkait pengerjaan bangunan tersebut, namun, Wahid menolak. Karena tidak pernah diberi tahu berapa dan untuk apa saja dana tersebut digunakan.
Saat dikonfirnasi pada Sabtu (21/9), Sahyono mengatakan kalau bantuan itu dari Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji.
"Kami memang dapat bantuan untuk bangunan fisik saja,mas. Saya dipanggil oleh orang dinas untuk mengambil dananya, itu, dua kali pengambilan, jumlahnya,saya lupa. Seingat saya, sekitar dua bulan yang lalu saya ke dinas untuk ngambil dananya," terang Sahyono.(Muslim)
No comments:
Post a Comment