kirimanpublik
BOGOR (wartamerdeka.info) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan bahwa anggota DPR harus berani bicara dan dekat dengan wartawan. Agar semua perjuangan dan kerja-kerja politiknya di parlemen diketahui oleh masyarakat.
Bamsoet juga menyatakan berkomitmen terus mendorong terciptanya alur dan hasil kerja parlemen berbasis elektronik, atau biasa dikenal dengan e-parliament, yang menjadi salah satu pondasi menguatkan terwujudnya parlemen modern.
Tahap merealisasikannya sudah dilakukan secara sistematis. Antara lain, pertama, menjalankan prinsip transparansi, yakni dengan membuka akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat melalui sarana pengaduan aplikasi DPR NOW.
"Kedua, menggunakan teknologi informasi. Artinya kinerja DPR RI akan beralih dari manual ke digital, menerapkan sistem paperless dengan penggunaan email maupun pesan singat berbasis online melalui Whatsapp dan SMS gateaway. Ketiga, menekankan representasi rakyat, dengan memperkuat daerah pemilihan dan rumah aspirasi yang digunakan untuk menghimpun masukan dari konstituen di masing-masing daerah pemilihan," ujar Bamsoet saat acara Press Gathering Wartawan Koordinatoriat Parlemen dengan tema 'Sinergitas DPR RI dan Wartawan Parlemen dalam Menyukseskan Parlemen Modern', di Bogor, Jumat malam (20/9/19).
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menjelaskan, hadirnya e-parliament di dunia telah memperlihatkan beberapa keuntungan. Pertama, meningkatkan kualitas pelayanan, komunikasi dan informasi. Kedua, menghemat waktu dan anggaran. Ketiga, meningkatkan efektivitas dalam rapat. Keempat, warga negara dapat terlibat dalam kerja-kerja legislatif.
"DPR RI juga terus meningkatkan profesionalitas kerja menjadi lembaga perwakilan yang demokratis, dengan mengedepankan lima kriteria yang telah digariskan oleh International Parliamentary Union (Himpunan Parlemen Dunia). Yakni, merepresentasikan keberagaman sosial dan politik di masyarakat, terbuka dan transparan dalam bekerja, dapat diakses oleh media dan masyarakat, akuntabel kepada masyarakat yang diwakilinya, serta efektif dalam fungsi legislasi dan pengawasan," jelas Bamsoet.
Mengenai kemudahan akses informasi bagi media, Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini menggaransi tidak ada parlemen di negara lainnya yang seterbuka DPR RI. Misalnya bisa dilihat dari masih terbatasnya ruang gerak media di gedung parlemen di berbagai negara. Namun tidak demikian di DPR RI.
"Semua rapat dan ruangan bisa dijelajahi media. Bahkan ruangan Ketua DPR RI saja bisa ditembus dengan mudah. Kawan wartawan yang membutuhkan informasi apapun, bisa langsung kontak anggota hingga Ketua DPR RI dengan mudah. Perdebatan dan dialektika dibuka selebarnya, tidak ada kegiatan atau informasi apapun yang ditutupi di DPR RI. Bahkan terkadang wartawan justru lebih tahu update kegiatan di DPR RI ketimbang anggota DPR RI sendiri," terang Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, media massa selalu punya tempat yang spesial di mata DPR RI. Berbagai kinerja dan capaian yang telah dilakukan DPR RI tak ada artinya tanpa dukungan media massa yang memiliki peran penting menyebarkan informasi demi mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis.
"Informasi yang disajikan media massa secara tidak langsung berjalan beriringan menjadi salah satu sarana pendidikan masyarakat, serta penguatan fungsi transformasi budaya, termasuk budaya dalam berpolitik dan bermasyarakat," tandas Bamsoet.
Lebih jauh Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini mengungkapkan, karena mempunyai hubungan interdependensi yang kuat, selain berani memberikan kritik tajam terhadap kinerja DPR RI, media juga harus berani memberikan apresiasi. Jika kritik diibaratkan sebagai vitamin, apresiasi bisa menjadi cambuk meningkatkan kinerja DPR RI.
"Saya berharap semua anggota DPR RI mau dan berani berbicara dengan media massa. Karena cara paling cepat memberikan penjelasan, informasi, maupun laporan kinerja, ya melalui media massa. Karena tidak mungkin anggota dewan menjelaskan satu persatu kepada rakyat. Jika berbicara melalui media massa, gemanya akan terdengar sampai ke berbagai lapisan masyarakat," pungkas Bamsoet. (A)
BOGOR (wartamerdeka.info) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan bahwa anggota DPR harus berani bicara dan dekat dengan wartawan. Agar semua perjuangan dan kerja-kerja politiknya di parlemen diketahui oleh masyarakat.
Bamsoet juga menyatakan berkomitmen terus mendorong terciptanya alur dan hasil kerja parlemen berbasis elektronik, atau biasa dikenal dengan e-parliament, yang menjadi salah satu pondasi menguatkan terwujudnya parlemen modern.
Tahap merealisasikannya sudah dilakukan secara sistematis. Antara lain, pertama, menjalankan prinsip transparansi, yakni dengan membuka akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat melalui sarana pengaduan aplikasi DPR NOW.
"Kedua, menggunakan teknologi informasi. Artinya kinerja DPR RI akan beralih dari manual ke digital, menerapkan sistem paperless dengan penggunaan email maupun pesan singat berbasis online melalui Whatsapp dan SMS gateaway. Ketiga, menekankan representasi rakyat, dengan memperkuat daerah pemilihan dan rumah aspirasi yang digunakan untuk menghimpun masukan dari konstituen di masing-masing daerah pemilihan," ujar Bamsoet saat acara Press Gathering Wartawan Koordinatoriat Parlemen dengan tema 'Sinergitas DPR RI dan Wartawan Parlemen dalam Menyukseskan Parlemen Modern', di Bogor, Jumat malam (20/9/19).
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menjelaskan, hadirnya e-parliament di dunia telah memperlihatkan beberapa keuntungan. Pertama, meningkatkan kualitas pelayanan, komunikasi dan informasi. Kedua, menghemat waktu dan anggaran. Ketiga, meningkatkan efektivitas dalam rapat. Keempat, warga negara dapat terlibat dalam kerja-kerja legislatif.
"DPR RI juga terus meningkatkan profesionalitas kerja menjadi lembaga perwakilan yang demokratis, dengan mengedepankan lima kriteria yang telah digariskan oleh International Parliamentary Union (Himpunan Parlemen Dunia). Yakni, merepresentasikan keberagaman sosial dan politik di masyarakat, terbuka dan transparan dalam bekerja, dapat diakses oleh media dan masyarakat, akuntabel kepada masyarakat yang diwakilinya, serta efektif dalam fungsi legislasi dan pengawasan," jelas Bamsoet.
Mengenai kemudahan akses informasi bagi media, Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini menggaransi tidak ada parlemen di negara lainnya yang seterbuka DPR RI. Misalnya bisa dilihat dari masih terbatasnya ruang gerak media di gedung parlemen di berbagai negara. Namun tidak demikian di DPR RI.
"Semua rapat dan ruangan bisa dijelajahi media. Bahkan ruangan Ketua DPR RI saja bisa ditembus dengan mudah. Kawan wartawan yang membutuhkan informasi apapun, bisa langsung kontak anggota hingga Ketua DPR RI dengan mudah. Perdebatan dan dialektika dibuka selebarnya, tidak ada kegiatan atau informasi apapun yang ditutupi di DPR RI. Bahkan terkadang wartawan justru lebih tahu update kegiatan di DPR RI ketimbang anggota DPR RI sendiri," terang Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, media massa selalu punya tempat yang spesial di mata DPR RI. Berbagai kinerja dan capaian yang telah dilakukan DPR RI tak ada artinya tanpa dukungan media massa yang memiliki peran penting menyebarkan informasi demi mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis.
"Informasi yang disajikan media massa secara tidak langsung berjalan beriringan menjadi salah satu sarana pendidikan masyarakat, serta penguatan fungsi transformasi budaya, termasuk budaya dalam berpolitik dan bermasyarakat," tandas Bamsoet.
Lebih jauh Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini mengungkapkan, karena mempunyai hubungan interdependensi yang kuat, selain berani memberikan kritik tajam terhadap kinerja DPR RI, media juga harus berani memberikan apresiasi. Jika kritik diibaratkan sebagai vitamin, apresiasi bisa menjadi cambuk meningkatkan kinerja DPR RI.
"Saya berharap semua anggota DPR RI mau dan berani berbicara dengan media massa. Karena cara paling cepat memberikan penjelasan, informasi, maupun laporan kinerja, ya melalui media massa. Karena tidak mungkin anggota dewan menjelaskan satu persatu kepada rakyat. Jika berbicara melalui media massa, gemanya akan terdengar sampai ke berbagai lapisan masyarakat," pungkas Bamsoet. (A)
No comments:
Post a Comment