Nasihat Untuk Ku

Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan



Nasihat Untuk Ku

Friday, 11 March 2016, 11.3.16 WIB Last Updated 2019-09-11T01:45:28Z
kirimanpublik
Tausiah Habib Umar di Ipoh, perak. Malaysia.

Malam ini Guru Mulia Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz di Majelis Bandaraya Ipoh, Perak, Malaysia, Rabu, 9 Maret 2016, menjelaskan bahwa Syiar agama Allah itu meliputi seluruh alam semesta.

Gunung Shafa dan Marwah saja bisa dijadikan syiar Agama Allah ketika melaksanakan Ibadah Sa'i, dan ketika Unta disembelih saat Hari Raya Idul Adha, hewan-hewan pun bisa dijadikan syiar dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.

Jadi semua hal baik benda mati maupun hewan bisa dijadikan sebagai syiar dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, karena itulah hakikat ketakwaan dalam hati.

Jika hubungan benda mati dan atau binatang saja bisa mendekatkan diri kepada Allah LALU BAGAIMANA hubungan antara manusia dengan Allah ?
Ketahuilah bahwasannya menyakiti perasaan seorang muslim lebih dahsyat dosanya daripada meruntuhkan Ka'bah.

Seseorang bertanya kepada ulama, "Bolehkah membunuh seekor nyamuk di Tanah Haram ( Makkah & Madinah ) ?"

Pertanyaan ini dilontarkan setelah kejadian wafatnya Sayyidina Husein yang dibunuh oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Kemudian ulama itu menjawab, 
" Jikalau benda mati dan binatang saja bisa dijadikan syiar agama Allah bagaimana dengan orang-orang yang beriman, bagaimana dengan para auliya Allah, bagaimana dengan Para Nabi dan Rasul, bagaimana dengan orang yang semua umat Nabi Muhammad ? "

Hikmah dari jawaban ini adalah hewan bisa dijadikan syiar Agama Allah apalagi dengan orang-orang yang dekat dengan Allah. Maka sungguh membunuh semua hal yang bisa dijadikan syiar agama Allah itu tidak dibenarkan.

Sayydina Abdullah bin Mas'ud berkata, 
" Sesungguhnya ilmu yang pertama kali diangkat oleh Allah adalah ILMU KHUSYU', sehingga tidak tersisa sedikitpun orang yang khusyu' "

Imam Malik menjelaskan, 
" Ilmu itu bukan dengan banyaknya periwayatan, tetapi ilmu itu ialah yang bersemayam dalam hati, ilmu itu intisarinya adalah rasa takut dan hanya bisa dikenali oleh orang-orang yang berilmu.

Ilmu itu akan bertambah dengan amal dan kondisi perilaku seseorang. Dan ilmu itu bukan dengan banyaknya berbicara ataupun dengan banyaknya berdebat "

Seorang ulama Tabi'in berkata, 
"Barangsiapa yang dibukakan oleh Allah Subhanahuwata'ala pintu hidayah maka akan dibukakan baginya pintu amal dan akan ditutupkannya pintu perdebatan. Dan apabila Allah menghendaki seseorang keburukan maka akan ditutupkannya pintu amal dan akan dibukanya pintu perdebatan ".

Lalu beliau berkisah tentang kehidupan Khalifah Sayyidina Umar bin Khattab dengan istrinya Ummi Kultsum yang merupakan puteri dari Sayyidina Ali Karomallahuwajhah dan Sayyidatina Fatimah Az Zahra.
Kemudian Guru Mulia berpesan :

اعزموا على أداء الحقوق بينكم ، أعطوا الوالدين برهم ، واخفضوا لهم جناح الذل من الرحمة ، وواصلوا الأرحام واعتنوا بالجيران ، وتفقدوا الفقراء والمساكين .. وحسنوا ظنونكم وطهروا قلوبكم وتعاونوا على البر والتقوى

1. Berniatlah kalian dengan sungguh-sungguh untuk memberikan hak-hak satu sama lain.

2. Tunaikan hak kepada kedua orang tua sebagai baktimu. Dan rendahkan dirimu di hadapan keduanya dengan penuh kasih sayang.

3. Sambunglah tali silaturahiim.

4. Perhatikanlah hak-hak tetangga.

5. Carilah fakir miskin dan bantulah hajat-hajat mereka.

6. Perbaikilah prasangka-prasangka kalian, bersihkan hati kalian,

7. Saling tolong-menolonglah dalam kebaikan dan ketakwaan.

Perkongsian dari rakan FB: Imron Rosyadi
Komentar

Tampilkan

  • Nasihat Untuk Ku
  • 0

No comments:

Post a Comment

Terkini

Topik Populer