kirimanpublik
JAKARTA (wartamerdeka.info) - Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat menggelar rekonstruksi kasus tewasnya seorang remaja Muhammad Anjay (23) dan penyerangan dengan senjata tajam terhadap dua rekan Anjay akibat dianiaya anggota geng motor beberapa hari lalu.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edi Suranta Sitepu melalui Kbo Reskrim Iptu Yudi Achdiansah mengatakan, sebanyak 7 orang tersangka memperagakan 18 adegan.
“Jadi sore ini kami lakukan rekonstruksi sebanyak 18 adegan. Tujuannya untuk memastikan keterangan tersangka maupun saksi, dan juga menjadi satu rangkaian berkas ke pengadilan nanti,”Ujar Iptu Yudi , Rabu (18/09/19).
Tampak dalam adegan ke 11 ( sebelas ) para pelaku geng motor tersebut memperagakan pelaku menyerang korban , lalu tampak jelas dalam adegan Ke 14 ( empat Belas ) pelaku SP membacok korban menggunakan celurit.
Sementara Kanit Krimum Iptu Dimitri Mahendra menambahkan "Korban (Anjay) bersama dua rekannya langsung ditikam oleh para pelaku. Korban sempat dilarikan ke Klinik 24 jam hingga kemudian dirujuk ke RS Pelni, setelah ditangani medis korban meninggal dunia. Sedangkan dua rekan korban lainnya yang terluka dirujuk ke RS Tarakan,".tambahnya
Seperti diberitakan sebelumnya, para petugas Polres Metro Jakarta Barat mengambil tindakan tegas dengan menembak kaki lima anggota geng motor lantaran melawan petugas saat hendak diamankan.
Kelima orang ini adalah bagian dari total 14 orang yang dibekuk tim pimpinan Kanit Krimum Iptu Dimitri Mahendra karena terlibat kasus penusukan hingga tewas Muhammad Anjay (23) dan penyerangan dengan senjata tajam terhadap dua rekan Anjay.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, para pelaku mengakui bahwa kelompoknya memang berniat tawuran dan mencari lawan lewat sosial media dan live streaming sosial media.
Para pelaku adalah gabungan lima geng motor yang tergabung dalam kelompok geng motor Jakarta Tangerang All Star.
Dari para tersangka, polisi juga menyita barang bukti dua buah golok gergaji, satu buah celurit gagang kayu, satu bilah celurit tanpa gagang, samurai gagang besi, stik golf, satu unit handphone, sepasang pakaian korban, dan satu unit sepeda motor Honda Beat warna putih tanpa nomor polisi. (A)
JAKARTA (wartamerdeka.info) - Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat menggelar rekonstruksi kasus tewasnya seorang remaja Muhammad Anjay (23) dan penyerangan dengan senjata tajam terhadap dua rekan Anjay akibat dianiaya anggota geng motor beberapa hari lalu.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edi Suranta Sitepu melalui Kbo Reskrim Iptu Yudi Achdiansah mengatakan, sebanyak 7 orang tersangka memperagakan 18 adegan.
“Jadi sore ini kami lakukan rekonstruksi sebanyak 18 adegan. Tujuannya untuk memastikan keterangan tersangka maupun saksi, dan juga menjadi satu rangkaian berkas ke pengadilan nanti,”Ujar Iptu Yudi , Rabu (18/09/19).
Tampak dalam adegan ke 11 ( sebelas ) para pelaku geng motor tersebut memperagakan pelaku menyerang korban , lalu tampak jelas dalam adegan Ke 14 ( empat Belas ) pelaku SP membacok korban menggunakan celurit.
Sementara Kanit Krimum Iptu Dimitri Mahendra menambahkan "Korban (Anjay) bersama dua rekannya langsung ditikam oleh para pelaku. Korban sempat dilarikan ke Klinik 24 jam hingga kemudian dirujuk ke RS Pelni, setelah ditangani medis korban meninggal dunia. Sedangkan dua rekan korban lainnya yang terluka dirujuk ke RS Tarakan,".tambahnya
Seperti diberitakan sebelumnya, para petugas Polres Metro Jakarta Barat mengambil tindakan tegas dengan menembak kaki lima anggota geng motor lantaran melawan petugas saat hendak diamankan.
Kelima orang ini adalah bagian dari total 14 orang yang dibekuk tim pimpinan Kanit Krimum Iptu Dimitri Mahendra karena terlibat kasus penusukan hingga tewas Muhammad Anjay (23) dan penyerangan dengan senjata tajam terhadap dua rekan Anjay.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, para pelaku mengakui bahwa kelompoknya memang berniat tawuran dan mencari lawan lewat sosial media dan live streaming sosial media.
Para pelaku adalah gabungan lima geng motor yang tergabung dalam kelompok geng motor Jakarta Tangerang All Star.
Dari para tersangka, polisi juga menyita barang bukti dua buah golok gergaji, satu buah celurit gagang kayu, satu bilah celurit tanpa gagang, samurai gagang besi, stik golf, satu unit handphone, sepasang pakaian korban, dan satu unit sepeda motor Honda Beat warna putih tanpa nomor polisi. (A)
No comments:
Post a Comment