kirimanpublikPengamat Terorisme, Sydney Jones menilai bahwa beredarnya foto kelompok Jaisy Al Fath di Suriah yang bertuliskan 'Tangkap Ahok atau Peti Mati Ahok' hal ini menunjukkan memang gerakan anti Ahok di Indonesia sudah ditunggangi oleh kelompok radikal.
"Kalau melihat fakta tersebut, gerakan 4 November nanti memang berpotensi ditunggangi oleh kelompok kelompok garis keras," kata Sydney dalam diskusi 'Ancaman Radikalisme dan Terorisme di Pilgub DKI' di Wahid Institute, Jakarta, Selasa (1/11/16).
Sydney mengatakan foto itu bukanlah kelompok ISIS tapi kelompok Al Nusra yang terkait Abu Jibril.
Karena anaknya memang pernah tewas di Suriah. Tapi ia mengaku memang cukup heran untuk apa mereka kemudian memperhatikan Ahok dan Pilkada DKI.
Kepada Presiden, ia mempertanyakan kenapa baru sekarang mengundang para ulama dari NU, Muhammadiyah dan MUI.
Kenapa sejak awal munculnya kasus Ahok, pemerintah tidak mendinginkan dengan memanggil Ahok dan para ulama.
Padahal, jelas sejak awal ada pihak yang memanfaatkan isu Ahok sebagai non-Muslim yang akan memimpin Jakarta.
Jauh sebelum kasus Almaidah ayat 51, kata ia, sebenarnya sudah ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Ahok.
"Dan yang saya heran kenapa politisi di Indonesia membiarkan ormas-ormas garis keras untuk mengisi agenda agenda politik seperti ini," terangnya.
Akibatnya sekarang ini banyak kelompok yang memanfaatkan untuk rencana radikalisme.
Selain itu, lanjutnya, harus menjadi perhatian siapa yang mendanai kegiatan demo besar pada 4 november nanti.
Hal itu menjadi pertanyaan yang mendasar siapa yang berada di belakang demo ini, walaupun bisa jadi ada unsur pokitik juga.
sumber: republika.co.id
"Kalau melihat fakta tersebut, gerakan 4 November nanti memang berpotensi ditunggangi oleh kelompok kelompok garis keras," kata Sydney dalam diskusi 'Ancaman Radikalisme dan Terorisme di Pilgub DKI' di Wahid Institute, Jakarta, Selasa (1/11/16).
Sydney mengatakan foto itu bukanlah kelompok ISIS tapi kelompok Al Nusra yang terkait Abu Jibril.
Karena anaknya memang pernah tewas di Suriah. Tapi ia mengaku memang cukup heran untuk apa mereka kemudian memperhatikan Ahok dan Pilkada DKI.
Kepada Presiden, ia mempertanyakan kenapa baru sekarang mengundang para ulama dari NU, Muhammadiyah dan MUI.
Kenapa sejak awal munculnya kasus Ahok, pemerintah tidak mendinginkan dengan memanggil Ahok dan para ulama.
Padahal, jelas sejak awal ada pihak yang memanfaatkan isu Ahok sebagai non-Muslim yang akan memimpin Jakarta.
Jauh sebelum kasus Almaidah ayat 51, kata ia, sebenarnya sudah ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Ahok.
"Dan yang saya heran kenapa politisi di Indonesia membiarkan ormas-ormas garis keras untuk mengisi agenda agenda politik seperti ini," terangnya.
Akibatnya sekarang ini banyak kelompok yang memanfaatkan untuk rencana radikalisme.
Selain itu, lanjutnya, harus menjadi perhatian siapa yang mendanai kegiatan demo besar pada 4 november nanti.
Hal itu menjadi pertanyaan yang mendasar siapa yang berada di belakang demo ini, walaupun bisa jadi ada unsur pokitik juga.
sumber: republika.co.id
No comments:
Post a Comment