Kisah seorang Yahudi yang menyayat hati

Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan



Kisah seorang Yahudi yang menyayat hati

Thursday, 31 December 2015, 31.12.15 WIB Last Updated 2019-09-11T01:45:55Z
kirimanpublik
Abdullah bin Abbas berkata :

  Ada seorang yahudi di syam membaca taurat di hari sabtu, ia menghamparkan lembaran-lembaran taurat di hadapannya, kemudian memperhatikan sengan seksama. Maka ia menemukan sifat Rasulullah SAW dan karakternya di empat tempat, ia kemudian memotong empat lembaran tersebut dan membakarnya.

  Kemudian di sabtu berikutnya, ia menemukan sifat dan karakter Rasulullah di delapan tempat, ia memotongnya dan membakarnya.

  Di sabtu berikutnya ia menemukan sifat dan karakter Rasulullah di duabelas tempat. Ia kemudian berpikir dan berkata : Jika aku memotongnya lagi maka seluruh taurat akan berbicara tentang sifatnya.

  Ia bertanya kepada sahabat-sahabatnya. Mereka menjawab : “Ia pendusta, lebih baik kamu tidak melihatnya, dan dia tidak melihatmu.

  Ia berkata : “Demi kebenaran yang ada pada taurat Musa, janganlah kalian mencegahku mengunjunginya”. Maka merekapun mengizinkannya. Maka ia mengendarai kendaraannya dan berjalan malam dan siang.

  Ketika ia sampai Madinah, orang yang pertama menyambutnya adalah Salman. Wajah Salman sangat tampan rupawan. Ia mengira bahwa Salman adalah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia sampai Medinah itu selang tiga hari sesudah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat.

  Ditanya tentang nabi Muhammad Salman menangis, Salman menjawab : “aku adalah budaknya”
  Lelaki Yahudi itu bertanya : “dimanakah ia?”
  Salman berpikir keras, dan berkata dalam hatinya “jika aku mengatakan nabi Muhammad telah wafat, maka ia akan pulang, dan jika aku berkata nabi Muhammad hidup maka aku berdusta”
  Salman lalu berkata padanya : “Marilah kita mengunjungi para sahabatnya”

  Ia pun memasuki Mesjid, dan sahabat-sahabat Rasulullah saat itu sedang diliputi kesedihan mendalam.
  Orang Yahudi itu berkata “Salam sejahtera untukmu wahai Muhammad”, ia mengira bahwa nabi Muhammad ada bersama para sahabatnya.
  Maka pecahlah tangisan dan suara tangisan para sahabat itu bagai gelombang. Mereka berkata : “siapakah kamu?, engkau telah membuka kembali luka dan duka mendalam dihati kami, pastinya engkau orang asing, apakah engkau tidak tahu bahwasanya Rasulullah telah wafat tiga hari yang lalu?”

 Orang yahudi itu berteriak keras :
 “betapa sedihnya aku !
 “Betapa sia-sianya perjalananku!
 Seandainya ibuku tak pernah melahirkanku,
 sekiranya kalau pun ibuku melahirkanku maka aku tak pernah membaca taurat,
 Sekiranya kalaupun aku membaca taurat aku tidak menemukan sifat nabi Muhammad,
 sekiranya sekiranya aku menemukan sifat nabi Muhammad maka aku sempat melihatnya.
  
  Ali kemudian berkata : “kemarilah, katakanlah padaku sifat-sifatnya, Yahudi berkata : baiklah.
  Yahudi berkata : siapa namamu?
  Ali berkata : Ali
  Yahudi berkata : sesungguhnya aku menemukan namamu dalam taurat
  Ali berkata : sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah tinggi dan tidak pendek, kepalanya bulat dan keningnya jelas, bola matanya hitam, alisnya tebal hitam, kedua alisnya berjarak, Jika tertawa cahaya keluar dari giginya, rambutnya tebal, telapak tangan dan kakinya kuat, tulang-tulangnya besar, diantara dua pundaknya terdapat cap kenabian.
  Yahudi berkata : engkau benar wahai Ali, demikianlah sifat-sifat fisiknya didalam taurat. Apakah tersisa darinya pakaian, sehingga aku dapat mencium aroma tubuhnya.

  Ali berkata : ya, lalu berkata : “wahai Salman pergilah kepada Fathimah, dan katakan padanya : kirimlah padaku jubah ayahmu Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam.

  Salman kemudian mendatangi pintu Fathimah, dan berkata : “wahai pintu kebaikan, wahai pintu perhiasan para wali Allah, dan saat itu Hasan dan Husein sedang menangis. Salman kemudian mengetuk pintu.
  Fathimah kemudian berkata : “siapakah yang mengetuk pintu anak yatim?”
  Salman berkata : saya Salman
  Kemudian Salman mengabarkan kepada Fathimah apa yang diminta Ali, Fathimah kemudian menangis.
  Fathimah berkata : siapakah yang sanggup memakai jubah ayahku?
  Kemudian Salman menceritakan apa yang terjadi, maka Fathimahpun mengeluarkan pakaian jubah yang telah ditambal 7 kali dengan serat.
  Salman mengambilnya dan menciumnya, demikian pula para sahabat, dan orang Yahudi itu kemudian mengambilnya dan menciumnya.

  Orang Yahudi berkata : betapa sedap baunya kemudian berdiri menuju makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ia kemudian menengadahkan kepalanya ke langit dan berkata :
  Aku bersaksi wahai Tuhanku, bahwasanya Engkau satu yang Esa, satu tempat bergantung. Aku bersaksi bahwasanya penghuni makam ini adalah utusanMu, orang yang Engkau cintai, dan aku mengimaninya.
  Ia berkata : “wahai Allah sekiranya engkau menerima keislamanku, maka cabutlah nyawaku sekarang”
  Orang yahudi itupun tersungkur wafat. Ali kemudian memandikannya dan menguburkannya di Baqi.

  Semoga Allah menyayanginya dan membangkitkan kita semua sebagai kelompok orang-orang shalih.


Komentar

Tampilkan

  • Kisah seorang Yahudi yang menyayat hati
  • 0

No comments:

Post a Comment

Terkini

Topik Populer